Prinsip Investasi
Finansial

3 Prinsip Investasi Saham, Pahami Sebelum Terjun!

Prinsip utama dalam investasi saham adalah sabar dan disiplin. Seorang investor berbeda dengan trader yang mengejar keuntungan jangka pendek

RajaTips.com ~ Prinsip utama dalam investasi saham adalah sabar dan disiplin. Seorang investor berbeda dengan trader yang hanya mengejar keuntungan jangka pendek.

Investor saham tidak akan berfikir untuk mengambil hasil dalam waktu dekat, sementara trader bahkan menggunakan hasilnya untuk bertahan hidup.

Investasi sama halnya dengan menabung, yang mana tujuannya adalah untuk jangka panjang dan mencapai tujuan tertentu.

Uang tabungan tidak semestinya digunakan untuk hidup, kecuali memang benar-benar dibutuhkan atau goal sudah tercapai.

Tapi yang namanya menabung adalah menyisakan uang untuk disimpan, bukan menggunakan uang darurat seperti hasil utang atau uang cicilan.

Meskipun dalam berinvestasi uang juga tidak bisa dikatakan disimpan, melainkan disuruh bekerja.

Kok disuruh bekerja?

Iya, karena uang yang disimpan tidak akan tumbuh dan bertambah nilainya, justru malah berkurang.

Sedangkan jika kita menaruh uang untuk diinvestasikan, uang itu akan bekerja kepada kita dan menghasilkan nilai tukar yang berlipat-lipat.

Dengan investasi, kita membeli sebuah aset yang mana aset itu bisa bertambah nilainya seiring waktu jika kinerjanya baik.

Jadi, sekali lagi sebelum berinvestasi pahami dulu model bisnis perusahaan tersebut dan bagaimana prospek kedepannya, barulah ambil keputusan untuk membelinya.

Prinsip Investasi : Teman Investor Adalah Kesabaran & Kedisiplinan

Clock
Time

Saya yakin, semua orang ingin sesuatu yang instan, cepat dan mudah. Kalau bisa dalam 1 malam udah kaya raya, bangun tidur udah bergelimang uang di kasur.

Tapi toh, kita tak mau menggantungkan hidup pada keajaiban. Buktinya, semua orang mau bekerja siang malam dan menghabiskan waktunya.

Lalu mengapa soal investasi maunya instan?

Saya, awalnya juga begitu. Saya berpikir jika terjun di bidang investasi maka dengan cepat saya akan mendapatkan keuntungan besar.

Nyatanya tidak sama sekali.

Tidak untuk jangka pendek, dan tidak dengan modal yang kecil.

Itulah mengapa sorang investor harus sabar dan disiplin dalam menyisihkan uang setiap bulannya untuk dibelikan saham.

Berkat majunya teknologi, dimana semuanya serba mudah, cepat dan instan, manusia mulai kehilangan sifat sabar.

Padahal, benefit dari kesabaran tidak hanya berlaku dalam investasi saja. Tapi punya beribu manfaat terhadap segala hal.

Jika kamu adalah orang yang suka tantangan, coba tantang dirimu melatih kesabaran, yaitu dengan berinvestasi dan menahannya selama 10 tahun!

Ya, 10 tahun!!! Kemudian lihatlah hasilnya 10 tahun mendatang. Saya yakin kamu tidak akan menyesal.

Prinsip Investasi : Tujuan & Mindset

Direction
Purpose

Saya telah mengutip beberapa tujuan dan mindset dalam berinvestasi menurut salah seorang expert di bidang ini, berikut diantaranya :

1. Bukan Untuk Kaya Mendadak

Jika tujuanmu berinvestasi adalah untuk kaya raya secara mendadak, maka engganlah dari investasi, atau perbaiki niatmu.

Dan meskpun pada akhirnya aset tiba-tiba melambung tinggi dan kamu mendapatkan keuntungan berlipat, itu adalah buah dari kesabaran dan pilihan saham yang tepat.

Investasi dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, entah untuk membeli rumah di masa mendatang, naik haji, menyekolahkan anak atau uang untuk masa tua.

Atau mungkin untuk bersenang-senang.

Tapi dengan kesenangan yang lebih berarti, yaitu kesenangan di akhir setelah kita merasakan sakitnya rasa sabar.

Bagi saya pribadi, investasi adalah untuk mencapai hidup yang minimalis, tidak neko-neko, tidak boros, melatih kesabaran, tidak mendewakan uang, jaminan untuk kehidupan yang lebih baik di masa mendatang, dan lain sebagainya.

Tentu saja saya ingin agar aset bisa menghasilkan cuan dan untung, maka dari itu saya harus mempelajari fundamental secara lebih mendalam.

Tapi tak perlu berlebihan. Secukupnya saja, sisanya saya serahkan kepada tuhan dengan membaca bismillah.

Beli Saham Atau Tanah? Mana Yang Paling Menguntungkan?

2. Investor Bukan Trader Jangka Pendek

Sesuai tujuannya, investor tidak akan berfikir untuk cuan/untung dalam 1 atau 2 bulan, bahkan tidak juga untuk 1 atau 2 tahun, tapi lebih lama daripada itu.

Jadi, tak ada kegiatan seperti mantengin chart/grafik tiap jam atau tiap hari, secukupnya saja.

Kekeliruan yang sering terjadi adalah orang membeli dan menjual saham jangka pendek untuk bertahan hidup, kegiatan ini lebih tepat disebut dengan trading.

Tidak ada yang salah dari hal itu.

Hanya saja, ini sudah berbeda dari prinsip berinvestasi yang mana orang harus punya pekerjaan lain, sedangkan investasi adalah tempat untuk menyimpannya.

Jadi, bisa kita simpulkan bahwa trading dengan investasi adalah kegiatan yang berbeda.

Silahkan pilih sesuai minatmu. Saya disini sedang menjelaskan investasi, karena minat saya adalah investasi.

3. Waktu Adalah Kuncinya

Berkali-kali telah saya katakan, investasi adalah untuk jangka panjang.

Dan kalau urusannya sudah waktu, maka tinggal bagaimana kita mengontrol kesabaran, sehingga bisa menikmati hasilnya di masa mendatang.

Warren Buffet, menyimpan saham Coca-Cola sejak tahun 1988 hingga saat ini. Terhitung sudah 42 tahun lamanya.

Dia pernah berkata “Jika Anda tidak berpikir untuk memiliki saham selama 10 tahun, jangan pernah berpikir untuk memilikinya selama 10 menit“.

Ada cerita menarik dibalik sosok Warren Buffet yang menjadikannya sebagai salah satu investor terbaik di dunia.

Buffet membeli saham pertama di umur 11 tahun dengan harga $38 per saham. Kemudian ia menjual saham itu dengan harga $40 per saham untuk mendapatkan keuntungan.

Namun ternyata setelah ia menjual kepemilikannya, harga saham tersebut naik menjadi lebih dari $200 per saham.

Dari situlah, Buffet memetik sebuah hikmah tentang kesabaran dalam berinvestasi.

Jadi sampai sini kita sudah tau, mindset dan prinsip apa yang dibutuhkan dalam ber-investasi saham, yaitu kesabaran dan kedisiplinan.

Jika dirasa belum puas dengan penjelasan diatas, kamu bisa langsung menyimak video dibawah ini.

Posted by
Balkis Anton Nurohman

Allohumma Sholli ‘Alaa Muhammad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *